Roda-roda sepur itu kini menjadi tonggak sejarah, rupanya 71 tahun lalu telah lahir sarana
transportasi dari masa penjajahan.
Kemudian, kemerdekaan bangsa ini pun lahir berkat kecerdikan dan kobaran pengorbanan
sang pahlawan, kemudian pada tanggal 28 September 1945 ditetapkan sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
Terlepas dari soal sejarah, roda-roda sepur itu terus begerak, berjalan, dan terus mencari tujuannya.Kini Badan Usaha Milik Negara yang dikenal dengan PT Kereta Api Indonesia telah melayani transportasi umum berbasis rel di wilayah Jawa dan Sumatera.
Perlahan kian pasti, perubahan itu datang dan berkembang, inovasi menjadi semangat dalam
peningkatan layanan, satu hal itu demi kepuasan pelanggan.
Pada 2012 lalu saya merasakan betapa luar biasanya hiruk pikuk di dalam kereta ekonomi
pada masa itu.Menuju kota pelajar Yogyakarta saya bersama rekan sejawat menggunakan
kereta ekonomi "Progo" dengan relasi Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Lempuyangan
Yogyakarta.
Kala itu, datang ke stasiun dengan harapan untuk mendapatkan tiket menuju Yogyakarta,
loket-loket di stasiun pun penuh ramai melayani penikmat sepur untuk menuju daerah
tujuannya, tak sedikit calo yang berhamburan menawarkan sebuah kertas "tiket" agar dapat
langsung menuju kampung halaman tanpa perlu antri panjang.
Bukan tanpa alasan, kereta api menjadi transportasi yang paling murah dengan rentang
tujuan Jakarta-Yogyakarta sekalipun hanya Rp 35.000. Kereta tiba, saatnya menuju
Yogyakarta, tak aneh dan tak menghenrankan dengan Rp 35.000 didalam sepur yang
melaju tersebut, pedagang lalu lalang, pengamen bernyanyi ria, mengharapkan pundi-pundi
rupiah diatas sepur.
Suasana terasa penuh, sesak, dan sesekali terhirup aroma toilet yang
semerbak, pagi hari tiba di Yogyakarta, tetapi itulah bagian dari perjalanan sang sepur.
Sebuah perjalanan tentu mengarah kedepan, dengan tujuan lebih baik dari sebelumnya.
Sejarah yang panjang tentu tidak hanya digoreskan dalam tinta hitam, pasti ada suka dan
duka, mulai dari keterlambatan perjalanan sepur, gangguan persinyalan, hingga tak sedikit
insiden yang menimbulkan korban jiwa.
Inovasi dan Transformasi Pelayanan
Namun, seiring perjalanan waktu, tinta emas perlahan mulai digoreskan, berbagai inovasi di
berikan, satu tiket berlaku untuk satu orang, pembelian tiket secara online, penggunaan
boarding pass, hingga e-kiosk tiket kereta api.
Bukan hanya sekedar peningkatan pelayanan penumpang, tetapi tinta emas itu juga
diberikan dalam peningkatan fasilitas umum baik di kereta maupun stasiun. Pelarangan
pedagang, pengamen dan pengemis di dalam kereta, perbaikan sarana toilet yang gratis dan
bersih di stasiun dan di dalam kereta.
Terpenting jalinan komunikasi konsumen kereta api dan perusahaan menjadi esensi yang
memberikan peningkatan pelayanan konsumen. Pengaduan keluhan, kritik, saran dan
masukan bisa dilakukan dengan mudah oleh konsumen dan tersedia di berbagai platftom
mulai dari media sosial @KAI121, website, email bahkan customer service telepon sekalipun
disediakan PT KAI demi respon cepat dan terukur.
Kini Keretaku Aman dan Nyaman
Cerita singkat ketika menuju Kota Bandung, tidak sedikit masyarakat Ibukota Jakarta yang
mengandalkan kereta api sebagai transportasi menuju kota kembang, dengan tarif yang
terjangkau, waktu yang tepat hingga bebas dari kemacetan menjadi nilai tambah transportasi
yang satu ini.
Meliuk-liuk diantara perbukitan menuju kota kembang, disuguhkan panorama indah selama
perjalanan membuat siapa saja yang menuju Bandung dengan kereta Argo Parahyangan
akan merasa nyaman dari dan menuju Bandung.
Tidak perlu susah untuk membeli tiket kereta asaat ini cukup buka website atau aplikasi pun
tiket sudah bisa didapatkan, lalu datang ke stasiun tak perlu antri, tingga check in mandiri
dengan mencetak boarding pass dan masuk menuju kereta menikmati perjalanan.
Dalam perjalanan lapar? tak perlu khawatir berbagai makanan baik makanan ringan hingga
hidangan besar tersedia disetiap restorasi kereta ditambah suasana kereta makan yang
bersih dan nayaman.
Beli tiket mudah, check in mandiri mudah, beli makan dan minum juga mudah di kereta,
hingga fasilitas toilet kereta yang kini tidak kotor dan menimbulkan aroma tidak sedap.
Naik kereta api bukan sekedar sebuah perjalanan tetapi sebuah rangkaian cerita, ragam
cerita akan tercipta dalam setiap perjalanan, bukan lagi cerita soal sumpek, sesak, kotor, bau
dan terlambat, tetapi cerita yang menyenangkan, aman, nyaman, tepat waktu dan bersih.
Kini 71 tahun sudah Kereta Api Indonesia mengemban amanah masyarakat Indonesia,
perjalanan panjang sang sepur itu terus dinikmati oleh masyarakat, bukan hanya sebagai
transportasi biasa, namun menjadi transportasi andalan juga kebanggaan masyarakat
Indonesia dengan tarif terjangkau, estimasi waktu yang tepat dan juga keamanan dan
kenyamanan yang terjaga.
Teruslah berinovasi dan bertransformasi demi pelayanan konsumen, perbaiki terus fasilitas
yang ada, tingkatkan kesejahteraan pegawai demi terciptanya PT Kereta Api Indonesia yang
bermartabat.
Tak lengkap bila hanya Kereta Api Indonesia yag terus berinovasi, masyarakat dan
pengguna kereta api juga perlu sadar dan menjaga akan fasilitas dan pelayanan yang
diberikan Kereta Api Indonesia.
Salam Pramdia Arhando pecinta Kereta Api Indonesia, bangga naik kereta api.
0 komentar:
Post a Comment